Kamis, 16 Juni 2011

batu guru

AKADEMI PARIWISATA MEDAN
Jl.Rumah sakit haji NO.12 Medan 20371
Telp.(061)6632182,77152218
Tel/ fax(061)6629441
E-mail :akpar.mdn@akparmedan.com
Website:http//www.akpar_medan.com


KERANGKA ACUAN PENYUSUNAN TUGAS AKHIR
TERM OF REFERENCE



PROGRAM:DIPLOMA III TAHUN AJARAN:2010/2011
A.IDENTITAS DIRI

NAMA : MARLENNI SITORUS
NIM : 09500554
JURUSAN : KEPARIWISATAAN
P.STUDI : PERENCANAAN DAN PEMASARAN PARIWISATA
SEMESTER : 4(EMPAT)
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN




B.JUDUL YANG DI AJUKAN
TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA BATU GURU DI SAMOSIR

C.LATAR BELAKANG MASALAH
Pengembangan pariwisata nasional pariwisata yang terencana dengan baik ,akan meninglatkan derajat dan martabat manusia(tingkat sosial).pemerintah telah mengupayakan dalam penyusunan rencana pengembangan kepariwisataan yang pada dasarnya berisikan kebijakan ,strategi dan arahan pengembangan serta program-programnya.penyusunan rencana tersebut secara garis besar mencakup bidang peningkatan pemasaran,pengembangan,dan pengembangan potensi atau pengelolaan produk(objek wisata).Sumatara utara merupakan salah satu daerah tujuan wisatawan mancanegaradan wisatawan nusantara untuk menikmati produk-produk(objek wisatra yang ada).Namun produk-produk tersebut sebagian kurang di dalam pengelolaan potensi, bahkan ada yang belum di kenal.di samosir ada sebuah batu besar atau masyarakat setempat menyebut dengan betu guru yang mana batu guru tersebut memiliki sejarah yang mengisahkan kejayaan yang berdomisili di seputaran kecamatan nainggolan .adapun legenda menurut penuturan warga,dahulu beberapa raja (lumbanraja)sedang bertaruh untuk berlaga kerbau terbaik milik mereka tepatnya di parmanuk dasa pangaloan ,hal ini terjadi akibat pertikaian adat .ternyata salah satu kerbau tersbut terjatuh keperairan dan menjadi sebuah batu besar,begitu juga kerbau yang tewas di lokasi.
Batu guru ini di topang oleh sebuah 3 batu besar yang di ibaratkan dalihan natolu.lokasi ini sangat potensial di jadikan kawasan wisata ,dengan mengandalkan legenda batu guru , hamparan pasir putih dan danau.
Dari penjesalasan di atas penulis menarik judul “TINJAUAN TENTANG PENGEMBANGAN POTENSI BATU GURU DI SAMOSIR”.



D.RUMUSAN MASALAH
Pengembangan potensi pada objek wisata batu guru kurang baik,sehingga objek ini belum dikenal khalayak ramai.


E. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana kondisi lingkungan pada objek wisata batu guru?
2. Apa yang menjadi kendala pengembangan potensi objek?
3. Mengapa objek wisata batu guru higga saat ini belum di kenal oleh khalayak ramai?


F. TELAAH KEPUSTAKAAN
Pengertian pariwisata
Secara etimologi, pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu kata “Pari”
yang berarti halus maksudnya mempunyai tata krama tinggi dan “wisata” yang
berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan
mempelajari sesuatu. Jadi pariwisata berarti menyuguhkan suatu kunjungan
secara bertata krama dan berbudi. (Syafie, 2009:15).

Kepariwisataan alam
Wisata alam dapat di artikan sebagai suatu bentuk rekreasi dan peristiwa yang memanfaatkan potensisumber daya alam dan ekosistemnya,baik dalam bentuk asli maupun karena adanya perpaduan dengan daya cipta manusia,sedang objek wisata alam adalah alam besrta ekosistemnya,baik asli maupun perpaduan dengan daya cipta manusia,yang mempunyai daya tarik untuk di lihat dan di kunjungi wisatawan (sumardja,1988)
Potensi alam adalah alam fisik,fauna dan flora
2.1. Potensi Pariwisata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “Potensi” berarti
kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan;
kesanggupan; daya. Sedangkan kata “Pariwisata” mempunyai arti segala yang
berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi; pelancongan; turisme.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian Potensi Pariwisata adalah kemampuan,
kesanggupan, kekuatan, dan daya untuk mengembangkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan perjalanan, pelancongan, atau kegiatan pariwisata lainnya dalam
hal ini pengembangan produk objek dan daya tarik wisata.
Perkembangan kepariwisataan yang ada dalam suatu negara dapat
meningkatkan devisa bagi negaranya dan bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.
Seiring dengan perkembangan kepariwisataan yang terjadi saat ini, setiap negara telah
melakukan perubahan-perubahan yang positif demi meningkatkan produk pariwisata
yang akan mereka jual. Pernyataan tersebut didukung oleh teori:
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1969, khususnya Bab II
Pasal 3 yang menyebutkan bahwa tujuan pengembangan pariwisata di
Indonesia yaitu: “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia
merupakan suatu “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha
pengembangan serta pembangunan kesejahteraan masyarakat dan Negara.”
(Yoeti, 1996:151).

Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.
Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat perbedaan –perbedaa hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari sudut yang berbeda- beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada prinsipnya definisi- definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan yang sama.
Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli yakni menurut Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan ,pengorganisasian pengerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya .
Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,pengorganisasian,penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.


G. METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode dan teknis yang di gunakan adalah metode deskriptif analisis,yaitu metode penulisan yang di gunaakan untuk mengetahui dan menganalisa permasaalahan-permasalahan yang terjadi dengan menggunakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang di teliti dan mencari permasalahan tersebut.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan selama melakukan penelitian adalah:
Observasi partisipasi
Suatu teknik yang di gunakan untuk mengumpulkan data yang di erlukan guna mengetahui kondisi objek yang di teliti secara langsung ke objek wisata batu guru di desa pangaloan kecamatan nainngolan kabupaten samosir untuk meninjau tentang penggelolaan pada objek.
Studi kepustakaan
Penulis melakukan studi kepustakaan terhadap permasalahan untuk membandingkan masalah yang di teliti penulis terhadap teori yang penulis pelajari,sehinnga dapat memperkuat analisa melalui buku-bukuyang berhubungan dengan masalahyang di teliti penulis.buku-buku tersebut di gunakan penulis sebagai tolak ukur antara teori yang ada terhadap masalah yang diteliti.
Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada masyarakat setempat,sehingga informasi yang di dapat menjadi patokan bagi penulis yang menganalisa masalah yang ada.
Angket/kuesioner
Sistem yang di lakukan dengan cara membagikan daftar pertannyaan kepada masyarakat
wawancara
Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada masyarakat setempat,sehingga informasi yang di dapat menjadi patokan bagi penulis yang menganalisa masalah yang ada.






















PENUTUP
demikianlah kerangka penyusunan tugas akhir ini,semoga bermanfaat bagi pembaca.





















KUESIONER
1. Apakah keadaan objek bersih?
 Ya
 Tidak

2. Apakah keamanan di lokasi batu guru aman?
 Ya
 Tidak
3. Apakah pernah diadakan kegiatan di objek?
 ya
 tidak
4. Apakah anda setuju jika objek ini di kembangkan menjadi daerah tujuan wisata?
 Ya
 Tidak
5. Apakah anda sering mengunjungi objek wissata batu guru?
 Ya
 Tidak
6. Apakah pernah wisatawan asing datang mengunjungi lokasi ini?
 Ya
 Tidak
7. Apakah penduduk setempat sejahtera?
 Ya
 Tidak
8. Apakah apakah putra daerah (pemuda-pemudi ) berdomisili di daerah potensi objek batu guru?
 Ya
 Tidak
9. Apakah masyarakat setempat seing melakukan perjalanan?
 Ya
 Tidak
10. Apakah pemerintah turut serta dalam pengembangan potensi objek?
 Ya
 Tidak
11. Apakah anda pernah menceritakan potensi wisata batu guru ini ke khalayak ramai?
 Ya
 Tidak
12. Apakah pemerintah setempat membuat program kunjungan ke potensi objek ini pada anak sekolah?
 Ya
 Tidak
13. Apakah orang pendatang pernah melakukan phografi (berphoto di objek ini)?
 Ya
 Tidak
14. Apakah masyarakat khususnya bermarga Lumbanraja pernah mengadakan suatu acara atau ritual di tempat ini?
 Ya
 Tidak
15. Apakah pemerintah pernah membuat program pengembangan di objek ini?
 Ya
 Tidak














GAMBAR KEADAAN OBJEK WISATA BATU GURU DI SAMOSIR




DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, ir. Chafid. 1995.Dasar – Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam: Liberty offset. Yogyakarta
Soekadijo R.G. 1996.Anatomi Pariwisata: Gramedia Pustaka Utama.Jakarta